Laman

13.5.10

ISlam...Memuliakan kaum Ibu.

Kasus Bu Minah yg harus menekam didlm terali hanya karena 3 biji kakao senilai Rp.2000. belum lagi kasus Prita yg juga mengalami nasib serupa. harus terpisah dengan buah hatinya hanya rasa ingin mencari sebuah keadilan tindakan medis yg dinilainya tidak memuaskan.

Inilah segelintir kasus yg membuat kita miris melihat persoalan yg melanda 2 orang ibu ini. saya yakin masih banyak ibu-ibu serupa yg merasakan penderitaan yg sama bahkan lebih mencekik dari kedua contoh diatas. kekerasan, kematian karena penyekit, terjepit masalah ekonomi hingga akhirnya menggadaikan tugas dan kewajiban yg utama bagi seorang ibu dan pengatur rumah tangga, mahalnya layanan kesehatan dan setumpuk permasalahan yg menghimpit kaum ibu.

Islam sangat menjunjung tinggi posisi seorang ibu. Abu Hurairoh meriwayatkan, telah datang seorang ibu kepada Nabi dan bertanya : siapakah yang berhak aku layani sebaik-baiknya ? jawab nabi : ibumu. Dia bertanya lagi, kemudian siapa lagi ? ibumu..kata Rasul. kemudian di tanya lagi, kemudian setelahnya siapa lagi ? nabi menjawab lagi, ibumu. setelah itu ? kemudian rasul berkata ayahmu.

Subhanallah...benar-benar menunjukkan bahwa posisi seorang ibu itu teramat penting. ibu punya peran penting untuk mengantarkan kita menjadi sosok yg hebat. mulai awal kita hidup ibulah yg menjadi tempat kita berteduh. kita melekat erat didalam dagingnya, kita menyatu dengannya, bahkan kita merasakan denyut jantungnya. saat lahir hingga akhirnya kita tumbuh menjadi sosok yg dewasa.

Ibu adalah penentu berlangsungnya sebuah bangsa. krn dari tangan mulianya seorang ibu akan mendidik kita, membesarkan kita dan mencetak generasi-generasi unggul untuk meneruskan estafet peradaban.

menjalankan peran sebagai seorang ibu bukanlah perkara yg gampang seperti semudah membalikkan telapak tangan. ibu tdk hanya menjalankan tugas kodratinya (mengandung,melahirkan, menyusui, membesarkan, mendidik) tapi ibu juga harus berjuang sekuat tenaga melawan arusburuk dari sistem yg mendominasi dan berdampak buruk terhadap proses perkembangan dan pendidikan seorang anak.

Ibu menjadi salah satu korban dari sistem yang ada. sistem kapitalis punya andil besar menghasilkan generasi2 cap bebek yg bisanya hanya melihat dan meniru. tanpa tau apa yang dia akan ditiru.

ekploitasi wanita dengan dalih kebebasan atau kemandirian ekonomi harus dihentikan. bukankah hak seorang ibu itu dinafkahi ? jadi penuhilah haknya. jng rampas mereka dari rumah-rumahnya, memisahkan ibu dengan buah hatinya, membuka auratnya dan memamerkan kecantikannya diruang publik.

bukankah wanita itu adalah TIANG NEGARA ??? jk wanitanya baik maka keberkahan akan meliputi setiap jengkal kehidupan kita. begitupun sebaliknya.

disamping itu peran seorang ibu akan berjalan sempurna jika didampingi oleh seorang suami. karena itu jangan biarkan perceraian terus terjadi. Tugas seorang ibu tdk bisa serta merta digantikan oleh seorang ayah begitupula sebaliknya. semua sudah mempunyai porsinya masing-masing. sesungguhnya kehancuran sebuah rumah tangga adalah sinyalementerkecil dari hancurnya sebuah negara. karena keluargalah yg menjadi peletak dasar pencetak sebuah peradaban dan pembentuk generasi-generasi terbaik penerus bangsa.

PErbagai penderitaan dan permasalahan yg dihadami oleh kaum ibu tidak lain karena karena tidak adanya aturan yg memuliakan mereka. krn itu ISLAM punya solusi untuk memuliakan seorang perempuan (ibu). bukankah ibu adalah ciptaan Allah SWT ??? jadi sdh tentu pula hanya aturan Allah lah yg tau bagaimana memuliakan seorang wanita. hanya saja autran islam tidak akan sempurna penerapannya tanpa adanya wadah yg melegaskan ISlam sebagai sistem kehidupan. karena itu kita butuh khilafah islamiyah untuk mengangakt kehormatan dan memelihara kemulyaan seorang wanita. bahkan dengannya kemulyaan kita sebagai umat terbaik akan terasa.

Catatan :
Hak cipta milik Allah Swt, karenanya jika dalam tulisan ini terdapat kebenaran dan kemaslahatan, maka dianjurkan untuk menyebarluaskannya sebagai amal jariyah. Tanpa perlu izin dari penulisnya. Jazakallahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar